BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mematangkan pembangunan moda transportasi publik berbasis rel atau trem. Hal itu ditandai dengan rapat koordinasi terbatas pada Kamis (12/1) bersama perwakilan Collas Rail sebagai kontraktor di Kota Bogor.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Bappeda.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyebutkan, dua hal utama tersebut adalah pendanaan dan teknis.
Dari feasibility study (FS) yang sudah ada, sambung dia, pihaknya akan melakukan pendetailan dengan menyusun kebutuhan finansial dan persiapan teknis.
“Itu nanti akan sangat berfungsi kita mencari investor. Jadi kita harus punya alternatif mencari pendanaan, itu tidak hanya ke government. Selama ini kan kita mencoba mencari dananya ke pemerintah Prancis, dicoba juga ke negara lainnya atau misalnya dengan swasta, nah itu yang dipersiapkan,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat, (13/1/2023).
Diakuinya, Pemkot Bogor juga diminta untuk menelusuri mengenai jalur untuk trem, termasuk misalnya ketersediaan lahan, depo dan infrastruktur serta utilitas.
Termasuk upaya komunikasi dengan kementerian-kementerian terkait, bahkan hingga ke Dirjen Perkeretaapian dan Korlantas Polri.
“Jadi pertemuan itu lebih kepada penyiapan dari materi-materi yang lebih detail, nanti setelah itu kalau sudah ada kita mencoba kerja sama dengan BKPM pusat untuk cari investor. Jadi kita bikin ada kegiatan semacam launching, perencanaannya untuk mencari investor dan sebagainya,” bebernya.
Pihaknya menyadari memang masih ditemukan banyak kendala di dalam proses tersebut. Dia menimbang, mewujudkan proyek trem itu banyak tantangan dari segala aspek.
Namun, kata dia, mau tidak mau harus dimulai dan diurai secara perlahan, terutama pada dua hal tadi pendanaan dan teknis.
“Karena trem nanti operasionalnya bergabung dengan moda yang lain, dengan kendaraan yang lain di dalam satu jalan. Jadi kendalanya itu akan sangat banyak, tapi itu harus diurai dan dipersiapkan sedikit demi sedikit,” sebutnya.
Menurutnya, yang bisa dikerjakan dalam waktu dekat, yakni mencari sumber pendanaan. Dia memandang, FS yang sudah ada tidak bisa dijadikan satu-satunya modal untuk menggaet investor.